Merana tanduk tergulung malu
Resah terikat sakit datam belenggu
Segumpal tanya dan harapan lugu
Merasuk pikir dalam gemuruh benalu
Hamparan hasrat menyatu
Dalam ingin yang kelabu
Marah dalam bimbang menghantu
Kini, esok atau lusa kutaktau
Aliran darah tak henti beradu
Hingga musik terbujur kaku
Menanti detik yang tak tentu
Mata, hati dan telinga telah beku
Terlukis dalam untaian merdu
Hancur lenyap dan berdebu
Bayang-bayang kini semu
Mengiringi tetesan perginya abu
Langkah-langkah jejak bagai tugu
Pedih, panas, perih, terasa menipu
Drama terpentas dalam semua lampu
Serakan sakit yang kini tersapu
Tak peduli menambah pilu
Kokok ayam menambah sedu
DUNIA YANG TAK TAU MALU...!!!